Rabu, 18 November 2009
Feroza Ke Calang Meulaboh, Aceh Barat
Selanjutnya, kala kedua membawa jalan si Mbak... Ke Meulaboh, Aceh Barat, via calang.
Touring kali ini niat aslinya untuk silaturrahmi dan takziah (hah???) ke tempat saudara, namun di luar itu semua, bukan niat ku tuk hura-hura, you know what i mean... cuma touring ini hanya sekilas dari kisah lain (banyak udang dibalik batu - heh kejepit kaleeeee).
Saudara-saudara pembaca yang budiman, - keluar jurus ustadz nya -, hidup ini pasti ada akhirnya, semua yang hidup didunia ini tak ada yang abadi (telah beberapa kali kisah duka ini ku lalui - read: Don't ever say 'I'm sorry to hear that' - ku tahu kalian juga pasti dan akan mengalaminya juga , kecuali bila Allah swt memanggil kalian terlebih dahulu,---hiks air mata palsuku lumayan keluar juga).
Kematian adalah sesuatu yang normal (atheis bilang: seleksi alam), perlu kah ditakuti?? (ducchhh kok betul-betul jadi ustadz??? hahahah). Cuma amal dan ibadah yang bisa mengawal kita di alam sana, kecuali bila sudah memiliki keturunan (doa anak shaleh tuk orang tuanya)
atau banyak harta (harta yang dihibahkan untuk agama) dan satu lagi lupa... (kok ustadz bisa lupa heheheheh). Oleh karenanya.. FILOSOFI-KU No.1: banyak-banyaklah beribadah, perbanyak keturunan (lohhhhhhhhhhhhhhhhh) dan perbanyak bersedekah.
Sekali niat tercetus,.. pantang untuk mundur! Dan niat untuk berangkat ke meulaboh pun terlaksana, walau sejenak (5 menit) berpikir..mampukah mbak fero menembus kondisi jalanan via-calang yang lumayan berat (melewati pegunungan leuser, geurutee, jalanan pantai hasil bencana tsunami yang masih berlobang, kerikil padat, pasir pantai, dan tanah yang belum diaspal? Namun ya itu dia... bismillah kepak baju dan perlengkapan mandi, calling 2 orang co-driver, dan perjalanan ini pun dimulai.....
Kali ini adalah perjalanan yang lumayan nekat, dengan kondisi mobil yang tidak terpredikasi, dan juga kondisi keuangan yang sedikit menipis, akhirnya starter mbak fero hidup dengan
sempurna. Berangkat dari Banda Aceh pukul 12.25, persinggahan sementara Ajun, isi bensin
full-tank (abess 175.000), stabilkan kondisi ban - isi angin - cek oli (masih bagus), radiator fit, ban serep okey, dongkrak sip, kunci-kunci lengkap...makan siang, snack ringan penghilang kantuk, and rokok pazzzztinya (hehehe jangan sebutin merek - ) tancap gas!!!!!
Jam 13.45
15 menit keluar dari kota Banda Aceh, dan bibir pantai Lhoknga menyambut dengan indahnya
(panassss) bolehlah menjemur kulit hingga hitam legam. Leupung adalah kampung berikutnya,
jalanan ini masih belum merdeka (hehehhe, dah hamper lima tahun tsunami... gimana nih kerja
BRR dan pemerintah?????), selanjutnya lhoong, kembali juga jalanan masih kurang bersahabat,
kampung-kampung kecil tetep dilalui dengan kondisi jalan yang sama, berlobang, polisi 'gendut' tiduran, kerikil segede gajah (lah kok bisa??), KAlo udah dapet jalan kek gini... nyesel gak pake perr keong or suspensi independent, huhhhhhh terasa gempa bertubi-tubi.
Jalanan masih dalam tahap pelebaran, usaha pemerintah dan BRR serta NGO lainnya mungkin
masih dalam tahap ginian,.. sabar ommmmmmmmmmmmmmmmm!
Bukit Geurutee memaksa tuk singgah, keindahan alam dari atas bukit ini sangat menakjubkan.. Subhanallah! FILOSOFI-KU no.2: Lebih baik mensyukuri nikmat Allah dengan memahami alam yang luas ini lalu bertasbih mengagumi hasil ciptaan-NYA daripada duduk berfoya-foya tanpa tahu apa hikmah dibalik rejeki itu.
Masuk daerah Lamno pukul 16.30, nah loh?? udah udah dua jam perjalanan, masih di daerah ginian. Co-driver udah daritadi nyeletuk, memaki jalanan yang super buruk.. betul2 offroad
(hehehe sebenarnya masih ringan). Upss shalat ashar dulu disini, sekalian melepas lelah dan
cuci muka... hahahahah debu di muka sudah seerti bedak... rambut jegang seperti landak.phuhhhh!
Indahnya Pantai lautan biru sepanjang perjalanan sedikit banyak dapat melepas kepenatan.
Hampir sore... dan pastinya akan ada sun-set di ujung lautan sebelah sana. Untungnya sore
ini sepi......... dan sun-set tepat berada sejengkal dari garis lautan sebelah sana.
Subhanallah.. indah sekali!
Setengah jam berlalu setelah menikmati indahnya sun set, magribh pun tiba.. persinggahan
selanjutnya di Patek, sejenak mengisi bensin --hehehe makan nasi-- shalat maghrib dan Tancap
gas lagii.........! eeeiittsssss orang-orang pada berteriak, aku terkejut. 'Ada apa?'.. lewat sini!! ternyata kita salah jalan, yang ternyata arahnya malah ke bibir pantai... GUBRAK! hehehe mbak fero terpaksa belok arah dan....wawwwwwww naek rakit??? busyet.. zaman sudah merdeka masih naik rakit?
Calang pun datang
Dan jalanan pun buntu,... hah????? FILPSOFI-KU No. 3 Malu bertanya, Muter-muter! Oleh karena itu jangan sungkan bertanya hehehehhe.
Touring kali ini niat aslinya untuk silaturrahmi dan takziah (hah???) ke tempat saudara, namun di luar itu semua, bukan niat ku tuk hura-hura, you know what i mean... cuma touring ini hanya sekilas dari kisah lain (banyak udang dibalik batu - heh kejepit kaleeeee).
Saudara-saudara pembaca yang budiman, - keluar jurus ustadz nya -, hidup ini pasti ada akhirnya, semua yang hidup didunia ini tak ada yang abadi (telah beberapa kali kisah duka ini ku lalui - read: Don't ever say 'I'm sorry to hear that' - ku tahu kalian juga pasti dan akan mengalaminya juga , kecuali bila Allah swt memanggil kalian terlebih dahulu,---hiks air mata palsuku lumayan keluar juga).
Kematian adalah sesuatu yang normal (atheis bilang: seleksi alam), perlu kah ditakuti?? (ducchhh kok betul-betul jadi ustadz??? hahahah). Cuma amal dan ibadah yang bisa mengawal kita di alam sana, kecuali bila sudah memiliki keturunan (doa anak shaleh tuk orang tuanya)
atau banyak harta (harta yang dihibahkan untuk agama) dan satu lagi lupa... (kok ustadz bisa lupa heheheheh). Oleh karenanya.. FILOSOFI-KU No.1: banyak-banyaklah beribadah, perbanyak keturunan (lohhhhhhhhhhhhhhhhh) dan perbanyak bersedekah.
Sekali niat tercetus,.. pantang untuk mundur! Dan niat untuk berangkat ke meulaboh pun terlaksana, walau sejenak (5 menit) berpikir..mampukah mbak fero menembus kondisi jalanan via-calang yang lumayan berat (melewati pegunungan leuser, geurutee, jalanan pantai hasil bencana tsunami yang masih berlobang, kerikil padat, pasir pantai, dan tanah yang belum diaspal? Namun ya itu dia... bismillah kepak baju dan perlengkapan mandi, calling 2 orang co-driver, dan perjalanan ini pun dimulai.....
Kali ini adalah perjalanan yang lumayan nekat, dengan kondisi mobil yang tidak terpredikasi, dan juga kondisi keuangan yang sedikit menipis, akhirnya starter mbak fero hidup dengan
sempurna. Berangkat dari Banda Aceh pukul 12.25, persinggahan sementara Ajun, isi bensin
full-tank (abess 175.000), stabilkan kondisi ban - isi angin - cek oli (masih bagus), radiator fit, ban serep okey, dongkrak sip, kunci-kunci lengkap...makan siang, snack ringan penghilang kantuk, and rokok pazzzztinya (hehehe jangan sebutin merek - ) tancap gas!!!!!
Jam 13.45
15 menit keluar dari kota Banda Aceh, dan bibir pantai Lhoknga menyambut dengan indahnya
(panassss) bolehlah menjemur kulit hingga hitam legam. Leupung adalah kampung berikutnya,
jalanan ini masih belum merdeka (hehehhe, dah hamper lima tahun tsunami... gimana nih kerja
BRR dan pemerintah?????), selanjutnya lhoong, kembali juga jalanan masih kurang bersahabat,
kampung-kampung kecil tetep dilalui dengan kondisi jalan yang sama, berlobang, polisi 'gendut' tiduran, kerikil segede gajah (lah kok bisa??), KAlo udah dapet jalan kek gini... nyesel gak pake perr keong or suspensi independent, huhhhhhh terasa gempa bertubi-tubi.
Jalanan masih dalam tahap pelebaran, usaha pemerintah dan BRR serta NGO lainnya mungkin
masih dalam tahap ginian,.. sabar ommmmmmmmmmmmmmmmm!
Bukit Geurutee memaksa tuk singgah, keindahan alam dari atas bukit ini sangat menakjubkan.. Subhanallah! FILOSOFI-KU no.2: Lebih baik mensyukuri nikmat Allah dengan memahami alam yang luas ini lalu bertasbih mengagumi hasil ciptaan-NYA daripada duduk berfoya-foya tanpa tahu apa hikmah dibalik rejeki itu.
Masuk daerah Lamno pukul 16.30, nah loh?? udah udah dua jam perjalanan, masih di daerah ginian. Co-driver udah daritadi nyeletuk, memaki jalanan yang super buruk.. betul2 offroad
(hehehe sebenarnya masih ringan). Upss shalat ashar dulu disini, sekalian melepas lelah dan
cuci muka... hahahahah debu di muka sudah seerti bedak... rambut jegang seperti landak.phuhhhh!
Indahnya Pantai lautan biru sepanjang perjalanan sedikit banyak dapat melepas kepenatan.
Hampir sore... dan pastinya akan ada sun-set di ujung lautan sebelah sana. Untungnya sore
ini sepi......... dan sun-set tepat berada sejengkal dari garis lautan sebelah sana.
Subhanallah.. indah sekali!
Setengah jam berlalu setelah menikmati indahnya sun set, magribh pun tiba.. persinggahan
selanjutnya di Patek, sejenak mengisi bensin --hehehe makan nasi-- shalat maghrib dan Tancap
gas lagii.........! eeeiittsssss orang-orang pada berteriak, aku terkejut. 'Ada apa?'.. lewat sini!! ternyata kita salah jalan, yang ternyata arahnya malah ke bibir pantai... GUBRAK! hehehe mbak fero terpaksa belok arah dan....wawwwwwww naek rakit??? busyet.. zaman sudah merdeka masih naik rakit?
Calang pun datang
Dan jalanan pun buntu,... hah????? FILPSOFI-KU No. 3 Malu bertanya, Muter-muter! Oleh karena itu jangan sungkan bertanya hehehehhe.
Introduction to Feroza BL 855 AN
Satu Blog buat Feroza Banda Aceh
(Baru sendirian)
Say my name with D-crez, tinggal dan berdomisili saat ini di Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam. Berbuat dan melakukan hal-hal yang positif, dan berusaha untuk menjauhi hal-hal yng negatif. Mulai dari hal-hal kecil hingga sesuatu hal yang super duper Penting. (Ngawur nih nulis intro nya... hahahahah)
Berikut ini adalah logo dari Feroza Indonesia, suatu komunitas user feroza yang umumnya berdomisili di Jakarta, dan telah memiliki anggota diseluruh indonesia.
(Baru sendirian)
Say my name with D-crez, tinggal dan berdomisili saat ini di Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam. Berbuat dan melakukan hal-hal yang positif, dan berusaha untuk menjauhi hal-hal yng negatif. Mulai dari hal-hal kecil hingga sesuatu hal yang super duper Penting. (Ngawur nih nulis intro nya... hahahahah)
Berikut ini adalah logo dari Feroza Indonesia, suatu komunitas user feroza yang umumnya berdomisili di Jakarta, dan telah memiliki anggota diseluruh indonesia.
dan berikut ini adalah feroza hasil titipan rahmat Allah Swt, Aku kasih BL 855 AN, tahun 1995, warna Biru Metalik, Bensin, 4 x 2, buatan Daihatsu,
Nyambung lagi bentar ya... ni sebagai pembuka alias introduction saja. ada berbagai momen yang telah ku jalani bersama Mbak Fero. Selanjutnya akan diceritain secara lugas, transparan, dan tanpa ditutupi oleh kebohongan.. hahahhaha apaaan seeehh!!!
to be continued...
Oke, lanjutkan....!!! heheh mengutip satu slogan partai, yang jelas bukan sebagai dukungan.
Saat pertama kali melamar feroza dengan mahar 40 Mayam emas, (wadoqwww mahal amirrrr), terkenang dalam ingatan, si mbak masi kacau balau, mesin rada batuk2, body banyak bopeng, dan kurang kinclong. Rasanya mungkin tak banyak orang yang melirik apalagi cuit cuit, heheheh.
Satu peristiwa yang terkenang saat membawa si mbak jalan-jalan ke daerah Saree, sekitar 60 km dari kota Banda Aceh menuju Medan. Pada tanjakan ke sekian, selang radiator si mbak meledak, bummmmmmm, hahahah, asap putih pun keluar dari kap depan, yang secara otomatis membuat jantungku dag dig dug, ada gerangan apa si mbak kentut dengan sedmeikian banyaknya asap. Lahhhhh ternyata ech ternyata air radiator kosong, daku lupa kasih minum si mbak sebelum berangkat. terpaksa deh jadi mekanik dadakan ditengah jalan. Sory mbak... aku terlalu bernafsu sampe amnesia kasi minum ckckckckckck :)
Langganan:
Postingan (Atom)